Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Sholli ala sayyidina Muhammad wa Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Berikut ini adalah materi PAI yang akan dijadikan sebagai materi Ulangan Harian PAS Ganjil.
Harap dibaca dengan baik.
MATERI PERTAMA
Iman Kepada Qoda dan Qodar
Pengertian Qada’ dan Qadar
Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak,
pemberitahuan, dan penciptaan.
Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman
azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai
dengan iradah (kehendaknya).
Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.
Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala
sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan
iradah(kehendaknya)
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah pelaksanaan dari qada’ Allah.
Dalil dari al-Qur’an
1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al Qam1ar/54:49)
2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadi¯d/57:22)
Kewajiban beriman terhadap qada’ dan qadar
Qada’ dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman
yang keenam, sehingga sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan
mengimani takdir atau qada’ dan qadar.
Macam-macam takdir
a. Takdir Mua’llaq
Takdir yang berhubungan dengan usaha/ikhtiar manusia.
Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.
b. Takdir Mubram
Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka
atau diubah oleh manusia.
Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak
dapat diubah lagi.
Makna Beriman Kepada Qada’ dan Qadar
Qada’ dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum
“sunnatullah”. Artinya keberhasilan hidup seseorang sangat
tergantung sejalan atau tidak dengan sunnatullah. Sunnatullah adalah
hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul,
yang tercantum di dalam al-Qur’an berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas
belajar berakibat bodoh,tidak
mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan
tumbuh dan lain-lain.
Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar
1. Mendorong kemajuan dan kemakmuaran.
2. Menghindari sifat sombong
3. Melatih husnuzan atau berbaik sangka Allah SWT .
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar
1. Optimis, berikhtiar dan Tawakal kepada
Allah.
2. Berprasaknka baik kepada Allah.
3. Tidak putus asa .
4. Saling mengenal dan bekerjasama.
5.Mampu membedakan jalan yang baik dan buruk.
6. Memanfaatkan potensi yang ada.
7. Mendapatkan keberkahan dari Allah.
Contoh Perilaku dari Iman kepada Qada dan Qadar
1. Allah tidak akan menyalahi
hukum-Nya, Dia berlaku dengan adil dan sesuai dengan ketetapan yang maha
bijaksana. Karena itulah, seorang muslim tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan
yang menimpanya, sesulit apa pun itu
2. Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam
hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien
3. Jika memperoleh rezeki, seorang muslim patut
bersyukur. Sementara itu, jika mengalami musibah, ia bersabar
4. Salah satu cara bersyukur kerika memperoleh
nikmat adalah dengan bersedekah. Sementara itu, sikap sabar adalah tidak
mengeluh atau menyalahkan takdir
MATERI KEDUA
Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara
1. Alur
Perjalanan Dakwah di Nusantara
Sejak zaman pra sejarah, penduduk Nusantara dikenal sebagai pelayar-pelayar
tangguh yang sanggup mengarungi samudera lepas. Menurut catatan sejarah, pada
awal masehi sudah ada jalur pelayaran dan perdagangan antara kepulauan
Indonesia dengan berbagai daerah di Asia Tenggara.
Wilayah Nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan adalah wilayah
Nusantara bagian barat, yakni Malaka dan sekitarnya. Daerah tersebut sudah
terkenal sejak zaman dahulu karena kaya akan hasil bumi. Daerah tersebut
kemudian menjadi perlintasan para pedagang Cina dan India.
Proses masuknya Islam di Indonesia berjalan secara bertahap
dan melalui banyak jalan . Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang
kedatangan Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Teori Mekkah
Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah
langsung dari Mekah atau Arab. Terjadi pada abad pertama Hijriyah atau abad
ke-7 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah
sekaligus.
b. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke
Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat
adalah sebuah wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab.
Menurut teori ini, orang-orang Arab bermazhab Syafi’i telah bermukim di Gujarat
dan Malabar sejak awal Hijriyah (abad ke-7 Masehi).
c. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia
berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram
atau Asyuro.
d. Teori Cina
Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia
(khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah
berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di
Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran Islam sendiri telah sampai di
Cina pada abad ke-7 M.
MATERI KETIGA
Hormat dan Sayang kepada Kedua
Orangtua dan Guru
a. Hormat dan Sayang kepada Kedua
Orangtua
Menghormati dan
menyayangi kedua orangtua merupakan kewajiban seorang anak.Sikap menghormati
dan menyayangi kedua orangtua dapat dimaksudkan sebagai bentuk balas seorang
anak terhadap kepada mereka. Namun balas budi kita tak akan bisa sepadan dengan
pengorbanannya. Sangatlah wajar apabila kita diwajibkan Allah Swt. untuk
menghormati kedua orangtua.Mengingat jasa-jasanya kepada anaknya sungguh tak
ternilai.
b. Hormat dan Sayang kepada Guru
Seorang muslim pun
dituntut untuk hormat dan sayang kepada gurunya. Sebab jasa guru begitu besar.Guru
telah berjasa besar mendidik kita menjadi pintar dan berakhlak mulia.Pantang
bagi seorang muslimuntuk menyakiti hati gurunya. Justru ia akan selalu berusaha
membuat gurunya senang dan bangga dengannya.
2. Taat kepada Orangtua dan Guru
Seorang anak wajib
mentaati kedua orangtua.Ketaatan seorang anak kepada kedua orangtua merupakan
bentuk “birrul walidain”.Birrul walidain adalah berbakti kepada kedua
orangtua.Berbakti kepada kedua orangtua termasuk salah satu amalan paling mulia
dalam agama.
Bentuk berbakti kepada
kedua orangtua beragam, di antaranya dengan menaati perintah mereka.Sikap
terbaik seorang anak ketika dimintai tolong orangtuanya adalah segera
melaksanakan dengan senang hati dan tak mengharap imbalan.
Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orangtua, wajib pula mematuhi
perintah para guru selama tidak bertentangan dengan syariat agama Islam. Guru
adalah orangtua kedua setelah orangtua kandung atau orangtua asuh. Guru telah
berjasa besar dalam mendidik dan mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan.
Beberapa keberkahan dan keutamaan tersebut adalah sebagaimana berikut ini.
Orangtua
1. Berbakti kepada orangtua merupakan salah
satu kunci masuk surga. Allah Swt. akan membuka pintu surga bagi anak yang
berbakti kepada kedua orangtuanya. Bahkan akan mendapat kedudukan dan derajat
yang tinggi di surga. Hal ini dikarenakan rida Allah Swt. Tergantung dari rida
orangtua, murka Allah Swt. juga tergantung murka orangtua. Anak yang durhaka
kepada orangtuanya tidak akan masuk surga atau dengan kata lain, ia akan masuk
neraka
2. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan bagian dari “jihad
fi sabilillah” atau berjuang di jalan Allah Swt. Jihad memiliki nilai pahala sangat besar di sisi
Allah Swt. Seorang anak yang ikhlas berbakti kepada kedua orangtuanya akan
mendapat pahala sangat besar dari Allah Swt.
3. Berbakti dan
menghormati orangtua dapat melebur dosa-dosa besar. Dosa-dosa yang pernah
dilakukan seorang anak akan mendapat ampunan dari Allah Swt. disebabkan ia
berbakti kepada kedua orangtuanya. Ampunan Allah Swt. merupakan karunia sangat
berharga bagi seorang manusia, sebab, ampunan Allah Swt. akan menjadikan hidup
kita tenang dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Guru
1. Guru adalah orangtua
kedua setelah orangtua kandung atau orangtua asuh. Guru telah berjasa besar
dalam mendidik dan mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan, serta menanamkan
akhlak mulia. Ia tak kenal lelah berusaha maksimal guna mencerdaskan anak
bangsa.
2.Seorang murid dilarang meremehkan dan merendahkan gurunya.
Rasulullah saw. telah mengingatkan kita semua agar tidak merendahkan seorang
guru. Perhatikan hadis berikut ini:
Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, Rasulullah saw. Bersabda
yang artinya:
“Barangsiapa yang merendahkan gurunya, akan ditimpakan oleh Allah
kepadanya tiga azab (penderitaan): 1. sempit rezekinya, 2. hilang manfaat
ilmunya, 3. keluar dari dunia ini (wafat) tanpa iman.” Sumber: Hadis yang
diriwayatkan oleh al-Baihaqi
Sabda Rasulullah saw. tersebut menegaskan bahwa kalian
dilarang untuk merendahkan, apalagi menghina, atau mencela guru, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sikap ini harus dipegang sungguhsungguh, sebab
bisa jadi suatu saat kalian lebih pintar dari guru-guru kalian. Meskipun
demikian, kalian harus tetap rendah hati dan menghormatinya, karena pada
hakikatnya kepandaian kalian saat ini adalah berkat didikan guru-guru kalian
dahulu. Merendahkan guru merupakan sikap tercela dan menjadi cerminan bahwa
yang bersangkutan tidak memiliki rasa terima kasih kepada guru
#smpwn
#berkah