BAB I
( Pertemuan Pertama )
BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH
Apa makna iman kepada
kitab Allah selain Al Qurán?
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
ini artinya meyakini dan membenarkan bahwa Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran adalah benar kitab yang berisi kalam Allah di mana Al-Quran sebagai kitab terakhir berfungsi sebagai
penggenap dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya
Sebutkan nama nama
kitab Allah dan kepada siapa diturunkan?
Dalam Al Quran disebutkan
bahwa terdapat empat buah kitab
Allah SWT, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa Alaihi AS, Zabur kepada Nabi Daud AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengapa kita harus beriman kepada kitab suci?
Karena semua kitab-kitab yang
datangnya dari Allah SWT
itu PASTI, tidak bisa diganggu gugat. ... Selain itu kita harus mempercayai semua kitab AllahSWT karena
ajaran semua kitab adalah
ajaran tentang hal-hal yang baik.
Mengapa kita harus beriman kepada Al Qur an?
Karena di dalam Al-Qur'an inilah semua kunci dari permasalahan dan kebahagian
hidup sudah terdapat didalamnya. ... Dari ayat tersebut telah dijelaskan
bahwa Al-Qur'an dijadikan sebagai pedoman
dan pegangan di dalam hidup manusia dan Al-Qur'an penyempurna Kitab-Kitab terdahulu dan kita wajib untuk mengimaninya
Mengapa umat Islam juga harus mengimani kitab-kitab
sebelum Al Quran?
Karena itu sudah merupakan perintah
Allah SWT yang wajib kita
lakukan untuk mengimani kitab" sebelum Al-Quran. . Jika kita mengakui kebenaran Islam dan Al-Quran maka kita tidak bisa dan
tidak boleh menolaknya. ... Karena kitab suci
adalah sebutan umat untuk
kumpulan firman yang diwahyukan kepada para Nabi
Apa hikmah dari iman kepada kitab-kitab Allah?
Menambah ilmu pengetahuan, karena kitab Allah selain berisi
perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok ilmu pengetahuan. ... Memberikan
pengetahuan sejarah tentang kehidupan orang-orang terdahulu agar menjadi pelajaran
hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
APA ITU ILMU TAJWID?
ilmu
yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang
terdapat dalam kitab suci al-Quran.
Pengertian
lain dari ilmu
tajwid ialah Menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan
sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
APA HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID?
Tajwid (bahasa Arab: تجويد, translit. ... Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari
tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika
membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki
dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.
Mengapa kita harus menggunakan ilmu tajwid saat membaca Al Quran?
MENGAPA KETIKA MEMBACA
AL QURAN TIDAK BOLEH TERGESA-GESA ?
Agar pembaca dapat melafalkan setiap huruf Hijaiyah dengan benar,
yang sesuai dengan makhraj dan sifatnya. 2. Agar dapat memelihara
kemurnian bacaan Al-Qur'an melalui tata cara membaca yang
benar, sehingga keberadaan bacaan Al-Qur'an saat ini sama
dengan bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu tajwid?
APA TUJUANNYA
MEMPELAJARI ILMU TAJWID?
Tujuan kita mempelajari ilmu tajwid Al-Qur'an
adalah agar kita dapat melafalkan hurf-huruf hijaiyah dengan
baik, sesuai dengan makhraj dan sifatnya, untuk menjaga kemurnian bacaan
Al-Qur'an, sehingga sesuai dengan yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW dan
menjaga lisan agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca
MATERI
PAI BAB 2 (PERTEMUAN PERTAMA)
“SAJA’AH/BERANI
DALAM KEBENARAN/KEJUJURAN”
PENGERTIAN
Syaja’ah mempunyai arti keberanian. Lawan dari kata Syaja’ah adalah Jubun atau Jabanah yang
mempunyai arti lemah hati (pendirian) dan takut.
Orang yang memiliki sifat Syaja’ah
disebut Syuja’ (pemberani) sedangkan orang yang memiliki sifat
Jabanah disebut Jabban (yang sangat penakut/pengecut).
Beberapa perilaku yang
mencerminkan sifat Syaja’ah dan menyiratkan nilai kejujuran di antaranya adalah
berkata benar, berani mengakui kesalahan, bersikap objektif terhadap diri
sendiri, menahan nafsu dan lain sebagainya
Faktor-faktor sesorang memiliki perilaku Syaja’ah
- Adanya rasa takut kepada Allah SWT.
- Lebih mencintai kehidupan akhirat daripada
kehidupan dunia.
- Adanya
perasaan tidak takut mati.
- Tidak
pernah ragu dengan kebenaran.
- Tidak menomorsatukan kekuatan materi.
- Membiasakan untuk bersikap tawakal dan
yakin adanya pertolongan dari Allah SWT
Keutamaan-keutamaan
Sifat Syaja’ah
1. Jiwa yang besar.
2. Tabah.
- Keras
kemauan.
- Ketahanan
- Tenang
- BEBERAPA
BENTUK SAJAAH YANG DISEBUTKAN DALAM AL
QURAN:
1. Syaja'ah (berani) menghadapi musuh dalam peperangan
(jihad fi sabilillah)
Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dan para shahabatnya telah memberikan contoh syaja'ah
dalamjihad fi sabilillah. Diantaranya keberanian yang diperlihatkan ketika
perang Badar. Dengan kekuatan 300 orang, mereka dengan ikhlas dan gagah berani
menghadapi kekuatan kafir Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat (kurang lebih
1000 orang). Dengan izin Allah, kaum muslimin memperoleh kemenangan gilang
gemilang.
2. Syaja'ah (berani) menyatakan kebenaran
(kalimatu al-Haq)
"Qulil
haqqa walau kaana murran" (Katakanlah yang benar/haq, meskipun pahit
(akibatnya)!. Kita harus sentiasa berani dalam mengatakan kebenaran, meskipun
di hadapan penguasa zhalim. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
أَفْضَلُ
الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
"Jihad
yang paling afdhal adalah memperjuangkan keadilan di hadapan penguasa yang
zhalim" (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Dalam
mengatakan kebenaran membutuhkan sikap amar ma'ruf nahyi munkar. Amar ma'ruf
artinya perintah kepada kebaikan dan nahyi munkar artinya melarang/mencegah
keburukan. (Amar ma'ruf nahyi munkar: memerintah kepada kebaikan dan
mencegah/melarang berbuat keburukan)
Amar
ma'ruf nahyi munkar merupakan cita-cita dan nilai luhur dari umat manusia.
Apabila tidak ada amar ma'ruf nahyi munkar maka tidak akan ada ketaatan kepada
Allah Subhanahu wa ta'ala. Apabila tidak ada ketaatan kepada Allah T'ala maka
azab Allah akan datang menghampiri. Jika tidak taat kepada Allah masih aman-aman
saja tida ada adzab, maka mereka sedang diberiistidraj (dilulu). Diberikan
kenikmatan, justru biar semakin jauh dari Allah.
3. Syaja'ah (berani) untuk mengendalikan
diri ketika marah
Dalam
sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim (Muttafaq 'alaih) diriwayatkan:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي
يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ». متفق عليه
Artinya:
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Bukanlah yang
dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat. Sesungguhnya pemberani itu
adalah orang yang sanggup menguasai dirinya di waktu marah". (Muttafaq
'alaihi)BAB 3
PENGURUSAN JENAZAH
Petunjuk : Tulis
Materi ini di Buku Catatan PAI, Pelajari dengan tekun !
A. Perawatan Jenazah
Apabila seseorang telah dinyatakan positif meninggal
dunia, ada beberapa hal yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah, yaitu:
memandikan, mengafani, mensholati dan
menguburnya.Secara umum, hukum pengurusan jenazah adalah fardhu kifayah.
B. Memandikan Jenazah
Setiap muslim yang meninggal kecuali mati syahid, maka
ia wajib dimandikan. Adapun yang berhak memandikan jenazah adalah keluarga
terdekat, bapak, ibu, suami, istri dan anak. Meskipun begitu, tidak mengapa
orang lain yang bukan bagian dari keluarga terdekat ikut memandikan jenazah,
dengan catatan laki-laki khusus memandikan laki-laki, dan perempuan khusus
memandikan perempuan.
C. Mengafani Jenazah
Setelah dimandikan, maka proses selanjutnya adalah
mengafani. Adapun jumlah kain kafannya sebaiknya tiga lapis bagi mayat
laki-laki dan lima lapis bagi mayat perempuan.
D. Menyalati Jenazah
Setelah dikafani, maka proses berikutnya adalah shalat
jenazah. Hanya saja Tata cara ṡalat jenazah berbeda dengan ṡalat biasa. Pada
ṡalat jenazah, tidak ada ruku dan sujud, hanya empat kali takbir dan diselingi
doa.
E. Mengubur Jenazah
Setelah dishalatkan, maka selanjutnya jenazah harus
dikuburkan.Jenazah harus segera dikuburkan dan jangan ditunda-tunda.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:“Segerakanlah menguburkan jenazah….” (H.R.
Bukhari Muslim)
F. Ta’ziyyah (Melayat)
Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang
sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarganya dalam rangka
menghibur atau memberi semangat.
G. Ziarah Kubur
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya
kuburan.Ziarah kubur artinya
berkunjung ke kuburan.Rasulullah saw. menganjurkan
berziarah dengan tujuan untuk mengingat kematian. Sebab mengingat kematian
dapat meningkatkan keimanan seorang hamba