Sabtu, 03 September 2022

MATERI PAI SMK WINDIAN NUGRAHA KELAS 12 ( PERSIAPAN PRA PTS DAN PTS GANJIL )

 BAB 1

IMAN KEPADA HARI AKHIR 

Pengertian Hari Akhir :

Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarah/2:177), juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fatihãh/1:4). Sedangkan menurut istilah, Hari Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat

Pembagian Hari Akhir :

a. Kiamat Sugrã (kecil)  

Kiamat Sugrã adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imrãn/3:185:

b. Kiamat Kubra  (besar) 

Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan  oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3: 

Periode Hari Akhir :

Yaumul Ba’at  : Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur.

Yaumul Hasyr  : hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing.  Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul)

Yaumul Hisab : hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk dihisab

Yaumul Mizan : Hari ketika seluruh amal perbuuatan manusia di timbang oleh Allah SWT

Yaumul Jaza’ : Hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia

Pengertian Iman Kepada gari akhir

Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. 

Menampilkan Perilaku Beriman Kepada Hari Akhir

Keyakinan akan adanya hari akhir mengantar manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupannya khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur'an. 

Dari pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir sebagaimana berikut ini:

1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. untuk itu segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama; 

2.   Menyadari  bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya; 

3. Selalu berusaha melakukan amal salih dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma agama; 

4. Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain; 

5.   Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah ritual (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama; 

6.    Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

 BAB 2

BERPIKIR KRITIS DALAM ISLAM

PENGERTIAN

Berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.

tindakan yang mencerminkan berfikir kritis terhadap  ayat-ayat Allah Swt adalah berusaha memahami, menganalisis, dan merenungi kandungan ayat-ayat Allah Swt tersebut, kemudian menindak lanjuti dengan sikap dan tindakan.

CARA BERPIKIR KRITIS

1. Pengamatan

2. Dzikir

3. Pikir

4. Tasbih dan Doa

5. Simpulan

DALIL AL QUR’AN

Al Imran ayat 190-191


MANFAAT BERPIKIR KRITIS

1. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.

2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.

3. Mampu mengembangkan IPTEK dengan mengambil inspirasi dari segala ciptaan Allah Swt.

4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam melalui penelitian.

5. Mengantisipasi bencana alam melalui gejala dan fenomena alam.

6. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas segala anugrah yang diberikan.

7. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan.

8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.

9. Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat.

SIKAP DAN PERILAKU BERPIKIR KRITIS

1. Senantiasa bersyukur atas anugrah akal sehat.

2. Senantiasa bersyukur atas anugrah alam semesta bagi manusia.

3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Qur’an secara lebih mendalam bersama para pakar di bidang masing-masing.

4. Menjadikan ayat-ayat al-Qur’an sebagai inpirasi dalam melakukan penelitianpenelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam.

5. Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.

6. Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan umat manusia.

Manfaat Berpikir Kritis

·         Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt

·         Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia

·         Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt dalam mengembangkan IPTEKS

·         Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian)

·         Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam

·         Semakin bersyukur kepada Allah Swt atas anugerah akal dan fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta

·         Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan

·         Semakin termotivasi menjadi orang yang visioner

·         Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan/meninggalkan kemaksiatan

 BAB 3

IMAN KEPADA QODA DAN QODAR

Pengertian Qada’ dan Qadar

Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.
Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendaknya).

Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.
Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah(kehendaknya)

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah pelaksanaan dari qada’ Allah.

Dalil dari al-Qur’an

1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al Qam1ar/54:49)

2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadi¯d/57:22)


Kewajiban beriman terhadap qada’ dan qadar

 

Qada’ dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman yang keenam, sehingga sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan mengimani takdir atau qada’ dan qadar.

 

Macam-macam takdir

a. Takdir Mua’llaq 

Takdir yang berhubungan dengan usaha/ikhtiar manusia.
Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.

 

b. Takdir Mubram 

Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka atau diubah oleh manusia.
Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak dapat diubah lagi.

 

Makna Beriman Kepada Qada’ dan Qadar

Qada’ dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum “sunnatullah”. Artinya keberhasilan hidup seseorang sangat tergantung sejalan atau tidak dengan sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul, yang tercantum di dalam al-Qur’an berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas belajar berakibat bodoh,tidak
mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan tumbuh dan lain-lain.


 Hikmah Beriman pada Qada’ dan Qadar

1. Semakin yakin yang terjadi di dunia ini adalah sunnatullah

2. Semakin termotivasi untuk berikhtiar guna mencapai cita-cita

3. Keyakinan akan pentingnya doa bertambah

4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh-sungguh

5. Tidak mudah berputus asa jika mengalami kegagalan

6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri

7. Jiwa selalu tenang

Penerapan Perilaku Qada’ dan Qadar

1. Menjauhkan diri dari perilaku sombong dan putus asa

2. Memperbanyak bersyukur dan sabar

3. Optimis dan semangat bekerja


#GuruBerkah

# PAI











 

MATERI PAI SMK WINDIAN NUGRAHA KELAS 10 (PERSIAPAN PRA PTS DAN PTS GANJIL)

 BAB I

AKU SELALU DEKAT DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA

CARA SUPAYA DEKAT DENGAN ALLAH :
Kita harus mampu menempuh cara apa pun agar dekat dengan
Allah SWT Banyak cara yang dapat digunakan. Cara tersebut ada yang melalui
jalan merenung, ber-tafakkuratau berżikir.Ada pula seseorang menjadi dekat
dengan Allah Swt yang disebabkan oleh musibah yang menimpanya. Demikianlah
AllahSwt membuka cara atau jalan bagi manusia yang ingin dekat denganNya.

PENGERTIAN ASMAUL HUSNA :
Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dan indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT, sebagai bukti keagungan-Nya.Nama-nama Allah Swt yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan keagungan-Nya

CONTOH ASMAUL HUSNA :

  • Al-Karim mempunyai arti Yang Maha mulia, Yang
    Maha dermawan atau Yang Maha Pemurah. Allah Maha mulia di atas segala-galanya,
    sehingga apabila seluruh makhluk-Nya tidak ada satu pun yang taat kepada-Nya,
    tidak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan-Nya.
  •  Al-Mu’min dapat dimaknai Allah sebagai Maha Pemberi rasa aman bagi makhluk ciptaan-Nya dari perbuatan żalim. Allah SWT adalah sumber rasa aman dan keamanan dengan menjelaskan sebab-sebabnya.
  •  Al-Wakil mempunyai arti Yang Maha Pemelihara atau YangMahaTerpercaya.  Allah
    memelihara dan menyelesaikan segala urusan yang diserahkan oleh hamba
    kepada-Nya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.
  • Al-Matin berarti bahwa Allah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya, Allah SWT tidak akan melemahkan sifat-sifat-Nya. Allah juga Mahakukuh dalamkekuatankekuatan-Nya.
  • Al-Jāmi’ berarti Allah Maha Mengumpulkan dan mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Kemampuan Allah SWT tersebut tentu tidak terbatas, sehingga Allah mampu mengumpulkan segala sesuatu, baik yang serupa maupun yang berbeda,  yang nyata maupun yang gaib, yang terjangkau oleh manusia maupun yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, dan lain
    sebagainya.
  • Al-Adl berarti Maha adil. Keadilan Allah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi apa pundan siapa pun. Allah Swt Maha adil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha sempurna.
  • Al-Ākhir berart Żat Yang Maha akhir. Maha akhir di sini dapat diartikan bahwa Allah adalah Żat yang paling kekal. Tidak ada sesuatu pun setelah-Nya.  Tatkala semua makhluk, bumi seisinya hancur lebur, Allah SWT tetap ada dan kekal

BAB 2

BERBUSANA DALAM ISLAM

Fungsi Pakaian Dalam Islam

Pakaian memiliki fungsi dan manfaat berikut ini:

1. Fungsi religius
Fungsi religius dalam berpakaian memiliki pengertian bahwa berpakaian itu merupakan perintah agama Islam.

2. Fungsi etika
Fungsi etika maksudnya adalah pakaian merupakan cerminan dari nilai-nilai kesopanan yang berlaku di masyarakat.                                     

3. Fungsi estetika
Fungsi estetika menunjukkan berpakaian memiliki nilai seni dan keindahan.

4. Fungsi kesehatan
Pakaian berfungsi untuk menjaga kesehatan kita.

Ketentuan Berpakaian di dalam Islam

Ketentuan berpakaian sesuai syariat Islam:

1. Menutup aurat

2. Layak dan bersih

3. Suci dari najis

4. Tidak untuk kesombongan

5. Tidak berlebih-lebihan

Tata cara menutup aurat menurut Islam:
- Memakai pakaian lebar dan tidak ketat
- Berjilbab hingga menutup dada bagi perempuan
- Tidak menggunkan bahan transparan

Hikmah Berpakaian sesuai Syariat Islam 

Manfaat berpakaian sesuai tuntunan Islam:

1. Seseorang yang berpakaian islami akan terjaga kehormatannya

2. Menghindarkan pemakainya dari berbuat maksiat

3. Menghindarkan pemakainya dari gangguan orang jahat

4. Menghindarkan pemakainya dari adzan Allah swt

5. Dapat melindungi kesehatan dan menghindarkan dari penyakit

BAB 3

MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN KEPRIBADIAN

Definisi Jujur

Jujur (aś-śidqu) adalah mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan,sedangkan dusta (al-każ ibu) adalah mengatakan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan

Pembagian Sifat Jujur

  • Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada
    dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT
  • Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya
    berita yang diterima dengan yang disampaikan. Setiap orang harus dapat
    memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali dengan jujur.
  • Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal
    dengan sungguh-sungguh sehingga perbuatan żahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinya dan menjadi tabiat bagi dirinya
  •  Ayat-Ayat Al-Qur’an  Tentang Perintah Berlaku Jujur
  • Al-Māidah/5:8. Dalam ayat
    ini Allah memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah SWT Baik pekerjaan tersebut yang berhubungan dengan urusan agama maupun pekerjaan yang berhubungan dengan urusan kehidupan dunia. Karena hanya dengan demikianlah mereka dapat sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan.

  • At-Taubah/9:119. Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya. Mereka diharapkan tetap dalam ketakwaan dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya. Kemudian Allah memerintahkan hendaklah senantisa bersama orang-orang yang benar
    dan jujur dengan mengikut ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka.

4.     Hikmah

Kejujuran akan menciptakan ketenangan, kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, dan kenikmatan lahir dan batni baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sementara, kedustaan menimbulkan kegoncangan, kegelisahan,  konflk sosial, kekacauan, kehinaan, dan kesengsaraan lahir dan bati baik di dunia apalagi di akhirat

Pengecualian Jujur

Seseorang boleh berdusta dalam beberapa hal.Diperbolehkan dusta hanya untuk tiga hal saja, yaitu :

Pertama ,ketika seorang istri memuji suaminya atau sebaliknya.

 Kedua, Ketika seseorang
yang akan mencelakai orang yang tidak bersalah dengan mengatakan bahwa orang yang dicari tidak ada.

Ketiga ucapan dusta untuk mendamaikan dua orang yang sedang bertikai agar damai dan rukun kembali 

BAB 4

MENJAGA MARTABAT MANUSIA DENGAN MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1.     Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama.

2.     Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta Hadis terkait.

3.     Menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24 : 2, serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

4.     Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24:2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.

5.     Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- Nur/24:2 dengan fasih dan lancar.

6.     Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’/17: 32 dan Q.S. an-Nur/24:2

Pengertian Zina

Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig) tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang sah menurut syari’at Islam.                                                                                                          

Hukum Berzina dalam Islam

Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Isrā/17:32. Menurut pandangan hukum
Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk.

Pembagian Zina

1. Zina Muhsan

Zina Muhsan yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Hukuman terhadap zina mu¥san adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai meninggal).

 

2. Zina Gairu Muhsan

Zina Ghairu Muhsan yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.
Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.


#GURUBERKAH

#BERSYUKURITUINDAH