Bismillahirrahmannirrahim.
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad Wa ala ali sayyidina Muhammad.
Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Sahrus Syiam.
Selamat Datang Ya Ramadhan, Selamat Datang Wahai Bulan Puasa
Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Sahrul Ibadah
Selamat Datang Ya Ramadhan, Selamat Datang Wahai Bulan Ibadah
Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Sahrul Magfirah.
Selamat Datang Ya Ramadhan, Selamat Datang Wahai Bulan Ampunan
Mudah-mudahan E-Book Ramadhan khusus untuk RW 05 Kelurahan Situgede ini dapat bermanfaat.
Apa itu Puasa Ramadhan ?
Puasa Ramadan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang
jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa . Menurut ajaran Islam dalam puasa di bulan Ramadan dapat kita menghapus kesalahan atau
terampuni dosa yang telah diperbuat selama ini. Namun harus dengan kekuatan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT.
Puasa
pada bulan Ramadan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran Islam. Menurut
ajaran Islam puasa pada bulan Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh
rahmat. Sehingga jika dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan maka seseorang tersebut akan berdosa.
Dalil tentang Kewajiban Berpuasa di bulan Ramadhan.
Firman
Allah dalam Qur'an Surah Al-Baqarah [2]:183
" Yaa
ayyuhal ladzina ammanu kutiba 'alaikummussyiamu kamma kutiba 'allaladzhiina min
qoblikum la'alakum tattaquun" (183) yang artinya Hai
orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa atas kamu sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sebagai orang yang bertaqwa.
Tafsir ayat ini ( Ibnu Katsir: jilid 2 )
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Dikatan demikian karena dalam ibadah Puasa Ramadan mengandung
hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan syaithan( Setan ).
Maksudnya agar umat islam terhidar dari setan yang membisikan kepada
manusia untuk berbuat maksiyat dan ingkar kepada perinatah Allah SWT
Melalui ayat ini Allah SWT, ber-Khitab kepada orang mukmin dari
kalangan umat ini ( Umat Islam ) den memerintahkan kepada mereka( Umat Islam)
untuk berpuasa, yaitu menhan diri dari makan dan minum serta bersenggama di
siang hari dengan niat ikhlash mengahrap ridho Allah SWT. Banyak sekali hikmah
yang terkadung dalam melaksnakan ibadah puasa ramadan, yakni memberisihkan
jiwa, mensucikan harta (melaui zakat fitrah) serta membebaskan dari
endapan-endapan yang buruk bagi kesehatan tubuh dan akhlak-akhlak yang rendah
atau akhlak buruk,
Hikmah
Puasa
Antara lain, menahan
hawa nafsu, mengurangi syahwat, memberikan pelajaran bagi orang kaya untuk
merasakan lapar sehingga menumbuhkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin dan
menjaga dari maksiat.
Syarat Sah Puasa:
1. Islam
2. Berakal
3. Bersih dari haid/ nifas
4. Mengetahui waktu diperbolehkan untuk berpuasa
Tidak Sah puasa bagi orang kafir, orang gila walau pun sebentar, perempuan haid atau nifas dan puasa pada waktu yang diharamkan berpuasa, seperti hari raya atau hari tasyriq. Adapun perempuan yang terputus haid atau nifasnya sebelum fajar, maka puasanya tetap Sah dengan syarat telah niat, sekali pun belum mandi sampai pagi.
Syarat
Wajib Puasa:
·
Islam: Puasa tidak
wajib bagi orang kafir dalam hukum dunia, namun di akhirat mereka tetap akan
diadzab karena kekafirannya. Adapun orang murtad, maka wajib baginya
mengqodho’ apabila ia kembali masuk Islam.
·
Mukallaf (baligh dan
berakal): Anak yang belum baligh tidak wajib puasa, namun orang tua wajib
memerintahkan putra-putrinya berpuasa sejak kecil (7 tahun) dan memukul
(sewajarnya) jika meninggalkan puasa saat berumur 10 tahun.
·
Mampu mengerjakan
puasa (bukan orang lansia atau orang sakit): Lansia yang tidak mampu berpuasa
atau orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh menurut medis wajib
mengganti puasanya dengan membayar fidyah yaitu satu mud (sekitar 6,25 ons)
makanan pokok (beras) untuk setiap harinya.
· Mukim: Tidak wajib bagi Musafir selama ia bepergian sejauh lebih dari 82 km, keluar dari batas kotanya sebelum fajar dan menetap di kota tujuan tidak lebih dari 4 hari.
Rukun-rukun
Puasa:
1. Niat: (untuk puasa wajib maupun sunnah), mulai terbenamnya
matahari hingga sebelum terbitnya fajar.
Niat hendaknya
dilakukan setiap malam hari selama bulan Ramadhan. Niat (rukun) dilakukan di
dalam hati, tanpa niat (dalam hati) puasanya tidak Sah. Adapun mengucapkan/
talaffud adalah sunnah.
2. Menghindari
perkara yang membatalkan puasa, kecuali jika lupa
atau dipaksa atau karena kebodohan yang ditolerir oleh syari’at (jahil
ma’dzur).
Jahil ma’dzur/
kebodohan yang ditolerir syari’at ada dua:
1. Hidup jauh dari ulama
2. Baru masuk Islam
Hal-hal
yang Membatalkan Puasa:
1. Masuknya sesuatu ke dalam rongga terbuka yang tembus
ke dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan dua lubang qubul-dubur dengan
disengaja, mengetahui keharamannya dan atas kehendak sendiri. Namun jika dalam
keadaan lupa, tidak mengetahui keharamannya karena bodoh yang ditolerir atau
karena dipaksa, maka puasanya tetap Sah.
2. Murtad, yakni keluar dari Islam, baik dengan niat
dalam hati, perkataan, perbuatan, walau pun perbuatan murtad tersebut sekejap
saja.
3. Haid, nifas dan melahirkan sekali pun sebentar.
4. Gila meski pun sebentar.
5. Pingsan dan mabuk (tidak disengaja) sehari penuh. Jika
masih ada kesadaran sekali pun sebentar, puasanya tetap Sah.
6. Bersetubuh dengan sengaja dan mengetahui keharamannya.
7. Mengeluarkan mani, baik dengan tangan, atau tangan
istrinya, atau dengan berhayal, atau dengan melihat (jika dengan berhayal dan
melihat itu dia tahu kalau akan mengeluarkan mani), atau dengan tidur
berdampingan (bersenang-senang) bersama istrinya. Jika mani keluar dengan salah
satu sebab di atas, maka puasanya batal.
8. Muntah dengan sengaja.
Berbagai
konsekuensi bagi orang yang tidak berpuasa atau membatalkan puasa Ramadhan:
1. WAJIB QODHO’ DAN MEMBAYAR DENDA
·
Jika membatalkan puasa
demi orang lain. Seperti perempuan mengandung dan menyusui yang tidak puasa
karena kuatir pada kesehatan anaknya saja.
·
Mengakhirkan qodho’
puasanya hingga datang Ramadhan lagi tanpa ada uzur.
2. WAJIB QODHO’ TANPA DENDA
·
Berlaku bagi orang
yang tidak berniat puasa di malam hari
·
Orang yang membatalkan
puasanya dengan selain jima’ (bersetubuh)
·
Perempuan hamil atau
menyusui yang tidak puasa karena kuatir pada kesehatan dirinya saja atau
kesehatan dirinya dan anaknya.
3. WAJIB DENDA TANPA QODHO’
·
Berlaku bagi orang
lanjut usia tidak mampu berpuasa.
·
Orang sakit yang tidak
punya harapan sembuh, ia tidak mampu berpuasa.
4. TIDAK WAJIB QODHO’ DAN TIDAK WAJIB DENDA
·
Berlaku bagi orang
yang kehilangan akal/ gila yang permanen atau tidak mengalami kesembuhan.
Yang dimaksud DENDA di sini adalah FIDYAH, 1 mud (6,5 ons) makanan pokok daerah setempat (beras) untuk setiap harinya.
Hal-hal
yang Disunnahkan dalam Puasa Ramadhan
1. Menyegerakan berbuka puasa.
2. Makan Sahur.
3. Mengakhirkan sahur, dimulai dari tengah malam.
4. Berbuka dengan kurma (ruthab) + dengan bilangan
ganjil. Bila tidak ada kurma, dengan air zam zam/ air putih.
5. Membaca doa saat berbuka puasa.
6. Memberi makanan berbuka pada orang yang berpuasa.
7. Mandi janabat sebelum terbitnya fajar bagi orang yang
junub di malam hari.
8. Mandi setiap malam di bulan Ramadhan.
9. Menekuni sholat tarawih dan witir.
10. Memperbanyak bacaan Al Qur’an dengan tadabbur.
11. Memperbanyak amalan sunnah dan amal sholeh.
12. Meninggalkan caci maki.
13. Berusaha makan dari yang halal.
14. Bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir.
HAL-HAL YANG
DIMAKRUHKAN DALAM PUASA RAMADHAN
1. Mencicipi makanan.
2. Bekam (mengeluarkan darah).
3. Banyak tidur dan terlalu kenyang.
4. Mandi dengan menyelam.
5. Memakai siwak setelah masuk waktu duhur.
HAL-HAL YANG
MEMBATALKAN PAHALA PUASA (MUHBITHAAT)
1. Ghibah (gossip).
2. Adu domba.
3. Berbohong.
4. Memandang hal-hal yang haram atau pun halal, namun
dengan syahwat.
5. Sumpah palsu.
6. Berkata jorok atau melakukan perbuatan jelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar