MATERI SANLAT VIRTUAL RAMADHAN SMP 1442 H (3)
SMK/SMP WINDIAN NUGRAHA
Tingkatan Shaum
Diantara syahwat besar yang
bisa membuat manusia menyimpang adalah syahwat perut dan kemaluan. Puasa
merupakan pembiasaan terhadap jiwa untuk mengendalikan kedua syahwat tersebut.
“Wahai orang-orang yang beriman, telah
diwajibkan puasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar supaya kamu bertaqwa.” (al-Baqarah:183)
Rahasia puasa dan syarat-syarat batinnya :
1. Puasa
orang awam :
menahan perut dan kemaluan dari memperturutkan syahwat
2. Puasa
orang khusus :
i. Menundukkan pandangan dan
menahannya dari berkeliaran memandang ke setiap hal yang dicela dan dibenci, ke
setiap hal yang bisa menyibukkan hati dan melalaikan dari mengingat Allah ‘azza
wa jalla
“Pandangan adalah salah satu anak panah
beracun di antara anak panah Iblis – semoga Allah melaknatinya. Barangsiapa
meninggalkannya karena takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan
yang mendapatkan kelezatan di dalam hatinya.” (HR. al-Hakim)
ii. Menjaga lisan dari dusta,
ghibah, kekejian, pertengkaran; mengendalikannya dengan diam; menyibukkannya
dengan dzikrullah dan tilawah al-Qur’an.
“Sesungguhnya puasa
itu tidak lain adalah perisai: apabila salah seorang di antara kamu sedang
berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh; dan jika
ada seseorang yang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan
sesungguhnya aku berpuasa.” (HR. Bukhari, Muslim)
iii. Menahan pendengaran dari
mendengar setiap hal yang dibenci (makruh) karena setiap yang diharamkan
perkataannya diharamkan pula mendengarkannya.
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka
mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram.” (al-Ma’idah: 42)
iv. Menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai dosa
“Berapa
banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu
kecuali lapar dan dahaga.” (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah)
v. Tidak memperbanyak makanan yang
halal pada saat berbuka puasa sampai penuh perutnya
vi. Hendaknya setelah ifthar hatinya “tergantung” dan “terguncang”
antara cemas dan harap
Puasa
orang khusus adalah puasa orang-orang shalih
3. Puasa
orang super khusus :
puasa hati dari berbagai keinginan yang rendah dan pikiran-pikiran yang tidak
berharga; juga menahan hati dari selain Allah secara total. Ini merupakan
tingkatan para Nabi, Rasul, Shiddiqini dan Muqarrabin.
EKA OKTAVIANI (X-A.Ph 2)
BalasHapus