Pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan adalah salat Tarawih. Salat Tarawih hanya ada pada bulan Ramadhan saja. Salat Tarawih memiliki keutamaan sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang salat malam di bulan Ramadhan (salat tarawih) karena keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkanlah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari )
Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata bahwa “Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda: selain mendapat pahala juga mendapat keutamaan yang sangat mulia. Setiap malam berbeda-beda keutamaan yang didapatnya”.
Malam ke-1:
Orang mukmin keluar
dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
Malam ke-2:
Ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya meminta ampunan
Malam ke-3:
Seorang malaikat
berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang
telah lewat.”
Malam ke-4:
Ia memperoleh pahala
seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
Malam ke-5:
Allah SWT memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.
Malam ke-6:
Allah SWT memberikan
pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap
batu dan cadas.
Malam ke-7:
Seolah-olah, ia
mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
Malam ke-8:
Allah SWT memberinya
apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim as
Malam ke-9:
Seolah-olah ia
beribadah kepada Allah SWT sebagaimana ibadahnya Nabi saw.
Malam ke-10:
Allah SWT mengaruniai
dia kebaikan dunia dan akhirat.
Malam ke-11:
Ia keluar dari dunia
seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
Malam ke-12:
Ia datang pada hari
kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
Malam ke-13:
Ia datang pada hari
kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
Malam ke-14:
Para malaikat datang
seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih,
maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
Malam ke-15:
Ia didoakan oleh para
malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
Malam ke-16:
Allah SWT menerapkan
baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
Malam ke-17:
Ia diberi pahala
seperti pahala para nabi.
Malam ke-18:
Seorang malaikat
berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu
bapakmu.”
Malam ke-19:
Allah SWT mengangkat
derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Malam ke-20:
Allah SWT memberi
pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang
yang saleh).
Malam ke-21:
Allah SWT membangun
untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Malam ke-22:
Ia datang pada hari
kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
Malam ke-23:
Allah SWT membangun
untuknya sebuah kota di dalam surga.
Malam ke-24:
Ia memperoleh dua
puluh empat doa yang dikabulkan.
Malam ke-25:
Allah SWT
menghapuskan darinya adzab kubur.
Malam ke-26:
Allah SWT mengangkat
pahalanya selama empat puluh tahun.
Malam ke-27:
Ia dapat melewati
shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Malam ke-28:
Allah SWT mengangkat
baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga.
Malam ke-29:
Allah SWT memberinya
pahala 1000 (seribu) haji yang diterima.
Malam ke-30:
Allah SWT berfirman
“Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan
minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
#MarhabanYaRamadhan
#Berkah
#Bersyukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar