Kata dan kalimat Bermakna
Menceritakan
kata-kata dan kalimat yang menjadi pijakan dan nasehat dalam kehidupan.
Berbicara
tentang kata dan kalimat bermakna yang
selalu beliau sampaikan pastinya tidak akan kehabisan kata dan kalimat. Pada
setiap kesempatan Beliau berbicara baik dalam keadaan santai maupun formal
pasti kalau kita mengikutinya dengan penuh kekhusukan dan fokus akan mendapatkan
beberapa nasihat penting yang langsung bisa kita tulis, fahami dan resapi
maknanya . Mungkin terkadang ada obrolan yang memang cukup lama tapi justru
disanalah kita akan mendapatkan suatu pesan-pesan singkat dan panjang yang jika
diresapi dan difahami amat sangat bermakna dalam kehidupan. Beliau adalah orang
yang tidak mengunci diri dengan anugrah pengalaman dan juga kompetensi suksesnya dalam berkarya. “Mumpung masih Urip jangan
dipendam” Itulah ucapan Beliau yang sering terdengar manakala sedang berbicara.
Rutinitas
Beliau yang sangat terlihat jelas dan terasa adalah keinginnnya untuk selalu
sharing dalam segala hal yang bermakna dan bermanfaat. Rutinitas panggilan hati
dalam bentuk sharing yang bisa berbentuk tulisan maupun kalimat-kalimat ucapan.
Beliau mampu dan terbiasa mengirimkan tulisan di WAG sekolah maupun
teman-temannya ataupun mitra usahanya . Tulisan sharing berbagi kasih di awal
/start untuk rangkaian kalimat motivasi . Terkadang On sharing Beliau dikala
fajar . Tulisan penyemangat, tulisan penyembuhan bagi yang berduka, tulisan
inspirasi daan motivasi bagi mitra, tulisan koordinasi bagi team, tulisan
mengingatkan akan janji dan kegiatan.
Sungguh suatu kegiatan yang jarang dilakukan oleh orang lain dalam tema yang
seperti itu.
Kata
dan kalimat bermakna ini sengaja dituliskan menjadi bagian Bab dari sebuah
judul buku oleh karena saya emang harus memberikan testimoni jujur dari
perkenalannya dengan beliau kurang lebih 20 tahun.
Kegiatan
sharing ini terkadang harus menjadi suatu kegiatan yang rutin dan dijadwalkan,
Beliau pun ingin pada setiap kegiatan sharing ini akan menjadi suatu kegiatan
evaluasi kegiatan-kegiatan. Agar apa yang akan, apa yang sudah dikerjakan dapat
dievaluasi dan tentunya tindaklanjutnya adalah disempurnakan dalam capaian.
Beliau
buknlah orang yang sangat arogan dengan nilai kebenaran dari apa yang Beliau
sampaikan. Karena pada setiap kegiatan sharing tersebut Beliau terkadang meminta
satu persatu dari yang hadir atau mengikuti kegiatan obrolan terebut diminta untuk menyuarakan dan menaggapi
terutamanya dari apa yang telah beliau sampaikan.
Asas
Saling melengkapi dan menyempurnakan selalu beliau terapkan. Beliau ingin bahwa
produk yang dihasilkan adalah dari kebersamaan.
Beliau
adalah orang yang selalu ingin bicara. Bicara pengalaman hidup. Bicara dengan
kata dan kalimat yang bermkna.
Tidaklah aneh rasanya kalau apa yang dibicarakan oleh beliau selalu terselip atau hampir secara keseluruhan adalah kata dan kalimat bermakna. Saya berani menyebutnya ada 2 kunci yang menjadi alasan :
1. Beliau adalah orang yang sangat rajin
menjalin silaturahim dengan berbagai kalangan meski harus lintas agama. Tentu
kita akan faham bahwa dalam setiap jalina silaturahim akan dihiasi dengan
pembicaraan2 yang penuh makna.
2.
Beliau adalah orang yang juga mau mendengar dan memahami serta menyerap
ilmu-ilmu filosofi kehidupan meski berasal dari lintas agama.
Itulah
yang sepertinya sangat mendasari bahwa apa yang beliau sampaikan selalu
melahirkan kata dan kalimat bermakna.
Saya
pun terkadang harus menganggukan kepala meski tak terucap kata yang terdengar
sebagai tanda persetujuan dari kata dan kalimat yang Beliau ucapkan. Referensi
nilai-nilai agama keyakinan agama yang saya anut “Islam” juga tak bisa untuk
membendung nilai kebenaran tersebut.
Berbicara
dalam cerita Beliau dengan tema kata dan kalimat bermakna mungkin tak terlepas
dari beberapa kata dan kalimat yang sering beliau ucapkan. Kata dan kalimat
tersebut sangat tepat diucapkan pada moment yang pas dan situasi dan kondisi
yang juga mengharuskan kata dan kalimat tersebut keluar.
“Ada
Kemauan pasti ada kemampuan “. Pesan Beliau selalu
terucap untuk memotivasi peserta didik dan guru. Kemauanlah yang harus
disemangati untuk dimulai dengn penuh semangat dan ikhlas, maka akan lahirlah
dengan harapan adanya kemampuan. Kemampuanlah yang akan menunjukan eksistensi
mutu kita . Kemampuan tidak datang secara tiba-tiba namun akan datang dengan
asahan “kemauan”
“Tuhan
Esa yang Maha Kasih dan tidak pilih kasih ”
Nilai kebenaran inilah yang juga selalu beliau sampaikan. Mengajarkan
ketauhidan/esa. Allah yang satu dan Allah yang Maha kasih dan tidak pilih
kasih.
Mengandung
makna dalam, yang jika disimpan dalam relung hati yang paling dalam maka akan
menjadi penguat iman yang amat dahsyat sebagai pegangan hidup.
Kata
dan kalimat tersebut selalu Beliau sampaikan sebagai wujud syukur Beliau.
Beliau ingin semuanya dapat menikmati keindahan iman yang diyakini dengan
sepenuh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar